Seiring berakhirnya bursa transfer pemain di bulan Januari, untuk
sementara berakhir pula spekulasi bahwa Wesley Sneijder akan mengenakan
kostum Manchester United pada musim ini. Pemain berusia 27 tahun ini
memang sempat diincar oleh Sir Alex Ferguson untuk mengisi lini tengah
MU yang ditinggalkan beberapa pemainnya yang cedera, tetapi Sneijder
memutuskan untuk tetap bertahan di Inter Milan.
Sneijder merasa
nyaman berada di Giuseppe Meazza. Dia merasa telah bermain di tempat
yang sempurna. Pemain asal Belanda ini telah jatuh cinta kepada semua
hal yang berhubungan dengan Italia.
Pemain berkepala "plontos" ini merasa bahwa Inter merupakan klub yang besar dan Sneijder merasa nyaman. Maka, dia memutuskan untuk tetap bertahan. Jauh sebelumnya, saat dia baru saja meninggalkan Madrid untuk Inter, Sneijder sudah memuji segenap kekuatan "I Nerazzurri".
"Inter
merupakan klub yang besar dan pendukungnya bersahabat saling membantu
apa pun masalahnya. Berada di sini lebih dari yang aku harapkan.
Teman-temanku, suasana, dan kotanya membuat aku nyaman bermain di Liga
Serie-A. Semua lawan tangguh di sini," katanya.
Bersama Inter, dia berhasil meraih gelar treble winner ketika timnya diasuh oleh Jose Mourinho, yaitu scudetto,
Copa Italia, dan Liga Champions. Dia merasa bangga bisa mempersembahkan
gelar juara ini untuk Inter Milan, sekaligus berhasil mengempaskan
Bayern Munich pada final Liga Champions 2009-10 di Stadion Santiago
Bernabeu dengan skor 2-0.
Kecewa, tetapi tak benci
Meski
sangat bangga bersama Inter, bukan berarti Sneijder tak pernah kecewa.
Gelandang serang ini baru saja merasakan kekecewaan yang dalam ketika
dirinya diganti oleh Pelatih Claudio Ranieri saat timnya berhadapan
dengan Lecce dalam lanjutan Liga Italia Serie-A, Minggu (29/1/2012).
Saat itu, Inter menyerah dengan skor 0-1.
Meski sangat kecewa,
Sneijder menilai itu adalah keputusan yang harus dipatuhi. Namun, kala
itu, dia berencana membicarakannya langsung dengan sang pelatih.
"(Pergantian itu) keputusan pelatih," ujarnya seperti dilansir oleh Goal.com.
Setelah
cedera yang dialaminya, pemain yang mengawali karier sepak bolanya di
Ajax ini memang masih belum bisa menunjukkan performa terbaiknya.
Penampilannya dinilai belum maksimal. Namun, Sneijder justru menilai
strategi Ranieri-lah yang kurang maksimal dalam laga melawan Lecce.
Sementara
itu, sang pelatih memiliki alasan tersendiri dengan menariknya. Ranieri
ingin mengubah formasi dari 4-3-1-2 ke 4-4-2. Menurutnya, Sneijder tak
cocok bermain dalam formasi itu. Baginya, Sneijder merupakan gelandang
serang yang enerjik yang bisa diandalkan membangun serangan dari tengah
lapangan.
"Kami masih belum berkembang bagus dengan 4-3-1-2 dan
kami bermain bagus dalam formasi 4-4-2. Dapatkah dia (Sneijder) bermain
di belakang dua penyerang? Kami sudah mengatakan beberapa kali, dia
pemain tengah yang harus bebas dari kesalahan. Dia pemain trequartista yang tak bisa dikondisikan untuk bermain lebih ke luar," kata Ranieri.
Namun, Ranieri tak sedikit pun membantah kalau Sneijder merupakan salah satu pemain penting di Inter Milan.
Tak menyesal tinggalkan "Los Blancos"
Dua
tahun berkarier di Real Madrid tidak membuat permainannya berkembang
dengan baik. Pasalnya, Sneijder sering berada di bangku cadangan "Los
Blancos". Selama dua musim, dia hanya bermain untuk 52 pertandingan.
Sementara itu, banyak pemain bintang berdatangan untuk memperkuat
Madrid terutama posisi lini tengah. Sedikit demi sedikit, dia terus
tergeser ke pinggir lapangan.
Di tahun 2009, Sneijder mengaku tak
menyesal "didepak" dari tim ibu kota Spanyol itu. Dia justru senang
karena bisa bergabung dengan salah satu tim besar Italia ini. Di Inter,
dia mempunyai kesempatan lebih banyak untuk bermain ketimbang di Real
Madrid. Sneijder dinilai sangat berperan penting di lini tengah pasukan
Jose Mourinho kala itu.
Sneijder mengatakan, di Madrid, dia kerap
merasakan ketidakjelasan. Bahkan ketika hendak dijual, nasibnya sempat
terkatung-katung.
"Pertama, Real Madrid mengatakan mereka akan
menjualku, tapi kemudian tidak jadi. Awalnya kupikir aku tetap di
Madrid. Tapi, selang dua minggu kemudian, segala sesuatu berubah dan aku
diputuskan untuk meninggalkan tim. Tapi, Aku sangat bahagia di tim
seperti Inter," ungkapnya.
Kini, harapannya tentang klub masa
depan makin jelas. Sneijder merasa senang dan nyaman bermain di Inter
Milan. Baginya, memainkan peran yang baik dalam pertandingan lebih baik
daripada sekadar status pemain di klub tertentu.
Dia mengaku
telah menemukan tempat berlabuhnya dan secara tegas menyatakan akan
tetap bertahan di Inter untuk mempersembahkan gelar juara lagi bagi klub
yang didirikan pada 9 Maret 1908 ini. Tak ada keinginannya sedikit pun
untuk meninggalkan San Siro.
Data singkat Wesley Sneijder
Nama: Wesley Sneijder
Tanggal Lahir: 9 Juni 1984
Tempat Lahir: Utrecht, Belanda
Tinggi Badan: 170 cm
Posisi: Gelandang (Midfielder)
Nomor Punggung: 10
Klub Sekarang: Inter Milan
Tim nasional: Belanda
Karir yunior
1991-02 Ajax Amsterdam
Karier senior
2002-07 Ajax Amsterdam
2007-09 Real Madrid
2009- sekarang Inter Milan
Sneijder Memutuskan untuk Setia
Rabu, 22 Februari 2012
Diposting oleh yosua artawan di 22.35
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar