Sneijder Memutuskan untuk Setia

Rabu, 22 Februari 2012

Seiring berakhirnya bursa transfer pemain di bulan Januari, untuk sementara berakhir pula spekulasi bahwa Wesley Sneijder akan mengenakan kostum Manchester United pada musim ini. Pemain berusia 27 tahun ini memang sempat diincar oleh Sir Alex Ferguson untuk mengisi lini tengah MU yang ditinggalkan beberapa pemainnya yang cedera, tetapi Sneijder memutuskan untuk tetap bertahan di Inter Milan.

Sneijder merasa nyaman berada di Giuseppe Meazza. Dia merasa telah bermain di tempat yang sempurna. Pemain asal Belanda ini telah jatuh cinta kepada semua hal yang berhubungan dengan Italia.

Pemain berkepala "plontos" ini merasa bahwa Inter merupakan klub yang besar dan Sneijder merasa nyaman. Maka, dia memutuskan untuk tetap bertahan. Jauh sebelumnya, saat dia baru saja meninggalkan Madrid untuk Inter, Sneijder sudah memuji segenap kekuatan "I Nerazzurri".

"Inter merupakan klub yang besar dan pendukungnya bersahabat saling membantu apa pun masalahnya. Berada di sini lebih dari yang aku harapkan. Teman-temanku, suasana, dan kotanya membuat aku nyaman bermain di Liga Serie-A. Semua lawan tangguh di sini," katanya.

Bersama Inter, dia berhasil meraih gelar treble winner ketika timnya diasuh oleh Jose Mourinho, yaitu scudetto, Copa Italia, dan Liga Champions. Dia merasa bangga bisa mempersembahkan gelar juara ini untuk Inter Milan, sekaligus berhasil mengempaskan Bayern Munich pada final Liga Champions 2009-10 di Stadion Santiago Bernabeu dengan skor 2-0.


Kecewa, tetapi tak benci

Meski sangat bangga bersama Inter, bukan berarti Sneijder tak pernah kecewa. Gelandang serang ini baru saja merasakan kekecewaan yang dalam ketika dirinya diganti oleh Pelatih Claudio Ranieri saat timnya berhadapan dengan Lecce dalam lanjutan Liga Italia Serie-A, Minggu (29/1/2012). Saat itu, Inter menyerah dengan skor 0-1.

Meski sangat kecewa, Sneijder menilai itu adalah keputusan yang harus dipatuhi. Namun, kala itu, dia berencana membicarakannya langsung dengan sang pelatih.

"(Pergantian itu) keputusan pelatih," ujarnya seperti dilansir oleh Goal.com.

Setelah cedera yang dialaminya, pemain yang mengawali karier sepak bolanya di Ajax ini memang masih belum bisa menunjukkan performa terbaiknya. Penampilannya dinilai belum maksimal. Namun, Sneijder justru menilai strategi Ranieri-lah yang kurang maksimal dalam laga melawan Lecce.

Sementara itu, sang pelatih memiliki alasan tersendiri dengan menariknya. Ranieri ingin mengubah formasi dari 4-3-1-2 ke 4-4-2. Menurutnya, Sneijder tak cocok bermain dalam formasi itu. Baginya, Sneijder merupakan gelandang serang yang enerjik yang bisa diandalkan membangun serangan dari tengah lapangan.

"Kami masih belum berkembang bagus dengan 4-3-1-2 dan kami bermain bagus dalam formasi 4-4-2. Dapatkah dia (Sneijder) bermain di belakang dua penyerang? Kami sudah mengatakan beberapa kali, dia pemain tengah yang harus bebas dari kesalahan. Dia pemain trequartista yang tak bisa dikondisikan untuk bermain lebih ke luar," kata Ranieri.

Namun, Ranieri tak sedikit pun membantah kalau Sneijder merupakan salah satu pemain penting di Inter Milan.


Tak menyesal tinggalkan "Los Blancos"

Dua tahun berkarier di Real Madrid tidak membuat permainannya berkembang dengan baik. Pasalnya, Sneijder sering berada di bangku cadangan "Los Blancos". Selama dua musim, dia hanya bermain untuk 52 pertandingan. Sementara itu, banyak pemain bintang berdatangan untuk memperkuat Madrid terutama posisi lini tengah. Sedikit demi sedikit, dia terus tergeser ke pinggir lapangan.

Di tahun 2009, Sneijder mengaku tak menyesal "didepak" dari tim ibu kota Spanyol itu. Dia justru senang karena bisa bergabung dengan salah satu tim besar Italia ini. Di Inter, dia mempunyai kesempatan lebih banyak untuk bermain ketimbang di Real Madrid. Sneijder dinilai sangat berperan penting di lini tengah pasukan Jose Mourinho kala itu.

Sneijder mengatakan, di Madrid, dia kerap merasakan ketidakjelasan. Bahkan ketika hendak dijual, nasibnya sempat terkatung-katung.

"Pertama, Real Madrid mengatakan mereka akan menjualku, tapi kemudian tidak jadi. Awalnya kupikir aku tetap di Madrid. Tapi, selang dua minggu kemudian, segala sesuatu berubah dan aku diputuskan untuk meninggalkan tim. Tapi, Aku sangat bahagia di tim seperti Inter," ungkapnya.

Kini, harapannya tentang klub masa depan makin jelas. Sneijder merasa senang dan nyaman bermain di Inter Milan. Baginya, memainkan peran yang baik dalam pertandingan lebih baik daripada sekadar status pemain di klub tertentu.

Dia mengaku telah menemukan tempat berlabuhnya dan secara tegas menyatakan akan tetap bertahan di Inter untuk mempersembahkan gelar juara lagi bagi klub yang didirikan pada 9 Maret 1908 ini. Tak ada keinginannya sedikit pun untuk meninggalkan San Siro.



Data singkat Wesley Sneijder

Nama: Wesley Sneijder
Tanggal Lahir: 9 Juni 1984
Tempat Lahir: Utrecht, Belanda
Tinggi Badan: 170 cm
Posisi: Gelandang (Midfielder)
Nomor Punggung: 10
Klub Sekarang: Inter Milan
Tim nasional: Belanda

Karir yunior
1991-02 Ajax Amsterdam

Karier senior
2002-07 Ajax Amsterdam
2007-09 Real Madrid
2009- sekarang Inter Milan

0 komentar:

Posting Komentar