Inter Milan tampaknya tak main-main untuk mendatangkan
pelatih Barcelona, Pep Guardiola, ke San Siro. "I Nerazurri" saat ini
dikabarkan sudah mempersiapkan dana besar membujuk Guardiola agar
hengkang dari Barcelona.
Seperti dilansir Football Italia, harian Spanyol, Marca,
mengklaim Inter sudah menyiapkan dana sebesar 20 juta euro (sekitar Rp
243 miliar) untuk gaji Guardiola per tahunnya. Hal itu dilakukan karena
Inter dikabarkan akan memecat pelatih Claudio Ranieri jika tidak mampu
meraih kemenangan saat melawan Napoli, Minggu (26/2/2012).
Adapun,
nasib Guardiola di Barcelona memang belum pasti. Pelatih asal Spanyol
tersebut hingga saat ini belum juga memperpanjang kontraknya yang akan
habis akhir musim ini. Banyak pihak menilai dirinya akan hengkang dari
Barcelona.
Sementara itu, Inter menilai Guardiola merupakan
sosok yang tepat untuk mengembalikan kesuksesan Inter setelah
kepemimpinan Jose Mourinho. Setelah pelatih asal Portugal itu hengkang
pada 2010 lalu, performa Inter memang menurun.
Incar Guardiola, Inter Siapkan Gaji Rp 243 Miliar
Diposting oleh yosua artawan di 03.22 0 komentar
Graziano Romani Lyrics " Pazza Inter Amala "
PAZZA INTER
Lo sai per un gol
io darei la vita….la mia vita
Che in fondo lo so
sarà una partita….infinita
E’ un sogno che ho
è un coro che sale….a sognare
Su e giù dalla Nord
novanta minuti …per segnare
Nerazzurri
noi saremo qui
Nerazzurri
pazzi come te
Nerazzurri
Non fateci soffrire
ma va bene… vinceremo insieme!
Amala!
Pazza Inter amala!
E’ una gioia infinita
che dura una vita
Pazza Inter amala!
Vivila!
questa storia vivila
Può durare una vita
o una sola partita
Pazza Inter amala!
E continuerò
nel sole e nel vento… la mia festa
Per sempre vivrò
con questi colori…. nella testa
Nerazzurri
io vi seguirò
Nerazzurri
sempre lì vivrò
Nerazzurri
questa mia speranza
E l’assenza
io non vivo senza!!!
Amala!
Pazza Inter amala!
E’ una gioia infinita
che dura una vita
Pazza Inter amala!
Seguila!
in trasferta o giu’ in città
Può durare una vita
o una sola partita
Pazza Inter amala!!!
Là in mezzo al campo c’è un nuovo campione
È un tiro che parte da questa canzone
Forza non mollare mai!!!
AMALA!!!
Amala
Pazza Inter amala!
È una gioia infinita
che dura una vita
Pazza Inter Amala!!!
Pazza Inter Amala!!
AMALA!!!!
Diposting oleh yosua artawan di 00.22 0 komentar
Ranieri: Inter Tak Pantas Kalah
Pelatih Inter Milan, Claudio Ranieri, menilai keberuntungan sedang tidak
berpihak pada timnya. Menurutnya, Inter sendiri tak pantas untuk
menerima kekalahan pada pertandingan melawan Olympique Marseille di leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Stade Velodrome, Kamis dini hari (23/2/2012).
Menurut
Ranieri, skuadnya sudah menunjukan permainan yang baik dan tidak layak
mendapatkan kekalahan tersebut. Akan tetapi, keberuntungan memang
sedang memihak mereka.
"Kami kehilangan keberuntungan yang
hampir kami peroleh. Marseille mengambil tembakan ke gawang di menit
akhir," ujar Ranieri seperti dilansir dari ESPN star.
Inter
menyerah dari Marseille pada menit-menit terakhir karena sebuah gol
dari Andre Ayew yang membawa tim asal Perancis itu tampil sebagai
pemenang dengan skor 1-0. Hasil laga ini dikhawatirkan bisa membuat
Inter tak akan bisa memetik kemenangan pada tujuh pertandingan terakhir
setelah sebelumnya, Inter juga mengalami kekalahan telak dari Bologna
3-0 di Stadion San Siro, Sabtu (18/2/2012).
Mantan pelatih
Chelsea ini mengakui, di menit awal Marseille memang mendominasi
permainan. Namun, menurutnya, Inter memiliki peluang yang baik untuk
memimpin pertandingan.
"Kami tidak pantas kalah pada pertandingan ini. Ini adalah snapshot dari situasi kita. Bila ada yang salah, mereka benar-benar salah," ujar Ranieri.
Oleh karena itu, dia yakin bahwa timnya akan memperoleh kemenangan pada leg kedua
di San Siro, 13 Maret mendatang. Ranieri juga berharap agar fans tidak
menyerah untuk mendukung tim berjuluk "Nerazzurri" ini.
"Pertandingan belum berakhir, jika stadion diisi dengan fans kami, kita akan mampu merubah skor," tuturnya.
Diposting oleh yosua artawan di 22.43 0 komentar
Sneijder Memutuskan untuk Setia
Seiring berakhirnya bursa transfer pemain di bulan Januari, untuk
sementara berakhir pula spekulasi bahwa Wesley Sneijder akan mengenakan
kostum Manchester United pada musim ini. Pemain berusia 27 tahun ini
memang sempat diincar oleh Sir Alex Ferguson untuk mengisi lini tengah
MU yang ditinggalkan beberapa pemainnya yang cedera, tetapi Sneijder
memutuskan untuk tetap bertahan di Inter Milan.
Sneijder merasa
nyaman berada di Giuseppe Meazza. Dia merasa telah bermain di tempat
yang sempurna. Pemain asal Belanda ini telah jatuh cinta kepada semua
hal yang berhubungan dengan Italia.
Pemain berkepala "plontos" ini merasa bahwa Inter merupakan klub yang besar dan Sneijder merasa nyaman. Maka, dia memutuskan untuk tetap bertahan. Jauh sebelumnya, saat dia baru saja meninggalkan Madrid untuk Inter, Sneijder sudah memuji segenap kekuatan "I Nerazzurri".
"Inter
merupakan klub yang besar dan pendukungnya bersahabat saling membantu
apa pun masalahnya. Berada di sini lebih dari yang aku harapkan.
Teman-temanku, suasana, dan kotanya membuat aku nyaman bermain di Liga
Serie-A. Semua lawan tangguh di sini," katanya.
Bersama Inter, dia berhasil meraih gelar treble winner ketika timnya diasuh oleh Jose Mourinho, yaitu scudetto,
Copa Italia, dan Liga Champions. Dia merasa bangga bisa mempersembahkan
gelar juara ini untuk Inter Milan, sekaligus berhasil mengempaskan
Bayern Munich pada final Liga Champions 2009-10 di Stadion Santiago
Bernabeu dengan skor 2-0.
Kecewa, tetapi tak benci
Meski
sangat bangga bersama Inter, bukan berarti Sneijder tak pernah kecewa.
Gelandang serang ini baru saja merasakan kekecewaan yang dalam ketika
dirinya diganti oleh Pelatih Claudio Ranieri saat timnya berhadapan
dengan Lecce dalam lanjutan Liga Italia Serie-A, Minggu (29/1/2012).
Saat itu, Inter menyerah dengan skor 0-1.
Meski sangat kecewa,
Sneijder menilai itu adalah keputusan yang harus dipatuhi. Namun, kala
itu, dia berencana membicarakannya langsung dengan sang pelatih.
"(Pergantian itu) keputusan pelatih," ujarnya seperti dilansir oleh Goal.com.
Setelah
cedera yang dialaminya, pemain yang mengawali karier sepak bolanya di
Ajax ini memang masih belum bisa menunjukkan performa terbaiknya.
Penampilannya dinilai belum maksimal. Namun, Sneijder justru menilai
strategi Ranieri-lah yang kurang maksimal dalam laga melawan Lecce.
Sementara
itu, sang pelatih memiliki alasan tersendiri dengan menariknya. Ranieri
ingin mengubah formasi dari 4-3-1-2 ke 4-4-2. Menurutnya, Sneijder tak
cocok bermain dalam formasi itu. Baginya, Sneijder merupakan gelandang
serang yang enerjik yang bisa diandalkan membangun serangan dari tengah
lapangan.
"Kami masih belum berkembang bagus dengan 4-3-1-2 dan
kami bermain bagus dalam formasi 4-4-2. Dapatkah dia (Sneijder) bermain
di belakang dua penyerang? Kami sudah mengatakan beberapa kali, dia
pemain tengah yang harus bebas dari kesalahan. Dia pemain trequartista yang tak bisa dikondisikan untuk bermain lebih ke luar," kata Ranieri.
Namun, Ranieri tak sedikit pun membantah kalau Sneijder merupakan salah satu pemain penting di Inter Milan.
Tak menyesal tinggalkan "Los Blancos"
Dua
tahun berkarier di Real Madrid tidak membuat permainannya berkembang
dengan baik. Pasalnya, Sneijder sering berada di bangku cadangan "Los
Blancos". Selama dua musim, dia hanya bermain untuk 52 pertandingan.
Sementara itu, banyak pemain bintang berdatangan untuk memperkuat
Madrid terutama posisi lini tengah. Sedikit demi sedikit, dia terus
tergeser ke pinggir lapangan.
Di tahun 2009, Sneijder mengaku tak
menyesal "didepak" dari tim ibu kota Spanyol itu. Dia justru senang
karena bisa bergabung dengan salah satu tim besar Italia ini. Di Inter,
dia mempunyai kesempatan lebih banyak untuk bermain ketimbang di Real
Madrid. Sneijder dinilai sangat berperan penting di lini tengah pasukan
Jose Mourinho kala itu.
Sneijder mengatakan, di Madrid, dia kerap
merasakan ketidakjelasan. Bahkan ketika hendak dijual, nasibnya sempat
terkatung-katung.
"Pertama, Real Madrid mengatakan mereka akan
menjualku, tapi kemudian tidak jadi. Awalnya kupikir aku tetap di
Madrid. Tapi, selang dua minggu kemudian, segala sesuatu berubah dan aku
diputuskan untuk meninggalkan tim. Tapi, Aku sangat bahagia di tim
seperti Inter," ungkapnya.
Kini, harapannya tentang klub masa
depan makin jelas. Sneijder merasa senang dan nyaman bermain di Inter
Milan. Baginya, memainkan peran yang baik dalam pertandingan lebih baik
daripada sekadar status pemain di klub tertentu.
Dia mengaku
telah menemukan tempat berlabuhnya dan secara tegas menyatakan akan
tetap bertahan di Inter untuk mempersembahkan gelar juara lagi bagi klub
yang didirikan pada 9 Maret 1908 ini. Tak ada keinginannya sedikit pun
untuk meninggalkan San Siro.
Data singkat Wesley Sneijder
Nama: Wesley Sneijder
Tanggal Lahir: 9 Juni 1984
Tempat Lahir: Utrecht, Belanda
Tinggi Badan: 170 cm
Posisi: Gelandang (Midfielder)
Nomor Punggung: 10
Klub Sekarang: Inter Milan
Tim nasional: Belanda
Karir yunior
1991-02 Ajax Amsterdam
Karier senior
2002-07 Ajax Amsterdam
2007-09 Real Madrid
2009- sekarang Inter Milan
Diposting oleh yosua artawan di 22.35 0 komentar
Petaka "Injury Time" Remukkan Inter
Menyakitkan. Sudah berjuang sampai 90 menit, Inter Milan akhirnya harus mengakui kemenangan Olympique Marseille 1-0 pada leg pertama
babak 16 besar Liga Champions di Stade Vélodrome, Rabu atau Kamis
(23/2/2012) dini hari WIB. Gol kemenangan tuan rumah dicetak oleh pemain
pengganti Jordan Ayew pada masa injury time, atau menit ke-93.
Bermain
di hadapan publiknya sendiri, Marseille lebih menguasai pertandingan
sejak menit awal. Lima menit pertandingan babak pertama berjalan, Benoit
Cheyrou mendapat peluang. Namun, bola tendangannya masih mampu
diantisipasi dengan baik oleh kiper Julio Cesar.
Inter lebih
banyak menyerang melalui serangan balik yang cepat. Diego Forlan sempat
mendapat peluang emas pada menit ke-10. Menerima umpan silang dari
Esteban Cambiasso, pemain asal Uruguay itu mampu melepaskan tendangan
dari depan gawang Marseille. Sayang, bola tendangannya mampu
diantisipasi dengan sangat baik oleh kiper Steve Mandanda.
Sepanjang
pertengahan babak pertama, Marseille lebih mendominasi permainan. Pada
menit ke-29, pasukan Didier Deschamps itu kembali mendapatkan peluang
melalui Brandao. Sayang, bola tendangannya hanya melebar tipis di sisi
kiri gawang Inter.
Hingga menjelang akhir babak pertama, kedua
tim bergantian melakukan serangan. Akan tetapi, tak ada gol yang
tercipta dari beberapa peluang yang ada. Skor 0-0 pun bertahan hingga
turun minum.
Kedua tim masih menampilkan permainan menyerang pada
babak kedua. Namun, rapinya barisan pertahanan kedua tim membuat
permainan lebih banyak berkutat di lini tengah. Sejumlah serangan yang
dibangun Cambiasso, Sneidjer, dan Forlan berkali-kali membuat peluang
bagi Inter, tetapi tak jua menghasilkan gol. Begitu juga dengan serangan
Marseille yang diarsiteki Morgan Amalfitano dan Mathieu Valbuena.
Pada
menit ke-81, Inter mendapat peluang melalui Yuto Nagatomo. Menerima
umpan dari Cambiasso, pemain asal Jepang tersebut mampu membuat barisan
pertahanan Marseille kewalahan dengan sprint-nya. Akan tetapi, ia gagal mengontrol bola dengan baik sehingga bola lebih dulu keluar garis permainan.
Hingga
menit-menit akhir pertandingan, kedua tim masih kesulitan menembus
barisan pertahanan lawan. Tiba-tiba, petaka menimpa Inter pada masa injury time.
Berawal dari tendangan pojok, pemain pengganti Jordan Ayew berhasil
melakukan sundulan ke arah gawang Inter yang tidak dapat diantisipasi
kiper Julio Cesar. Gol ini memastikan kemenangan Marseille 1-0,
sekaligus membuat Inter terpukul dan harus berjuang keras pada leg kedua di Stadion Giuseppe Meazza nanti.
Susunan Pemain:
Marseille: Steve
Mandanda, Nicolas N'Koulou, Souleymane Diawara, Jérémy Morel, César
Azpilicueta, Alou Diarra, Benoit Cheyrou, Andre Ayew, Morgan Amalfitano,
Brandao (Jordan Ayew 73), Mathieu Valbuena
Inter Milan:
Júlio César, Walter Samuel, Lúcio, Cristian Chivu, Maicon (Yuto
Nagatomo 45), Esteban Cambiasso, Dejan Stankovic, Mauro Zárate (Joel
Chukwuma Obi 64), Javier Zanetti, Diego Forlán, Wesley Sneijder
Wasit: Cüneyt Çakir
Diposting oleh yosua artawan di 22.32 0 komentar
Inter "Minta Maaf" kepada Filippo
Seorang suporter Inter Milan berusia 9 tahun, Filippo, mendapat kostum
tim kesayangannya langsung dari kapten Javier Zanetti. Presiden Massimo
Moratti menghubungi secara pribadi keluarga Filippo untuk mengatur acara
kunjungan ke pusat latihan Pinetina dan bertemu tim.
Hal
tersebut merupakan "permintaan maaf" Inter kepada Filippo untuk
kekalahan 0-3 dari Bologna, di San Siro, Jumat (17/2/2012). Filippo
menyaksikan langsung pertandingan itu dan tampak mengangkat spanduk bertuliskan "Tolong menangkan pertandingan ini. Jika tidak, mereka akan menertawakanku di sekolah. Terima kasih. Filippo".
Dengan
kekalahan dari Bologna, Inter hanya mengumpulkan satu poin dalam lima
pertandingan Serie-A terakhir. Hasil tersebut membuat Inter turun ke
peringkat ketujuh dengan 36 poin, atau kalah 14 angka dari penguasa
sementara AC Milan.
"Aku akan tetap mendukung Inter. Ketika kami meraih treble, akulah yang menertawakan teman-temanku. Sekarang, aku bisa berjalan dengan kepala tegak," ujar Filippo.
"Semoga, apa yang kukatakan melalui spanduk pada laga melawan Bologna tak akan kuulangi lagi," tambahnya.
Diposting oleh yosua artawan di 19.38 0 komentar
Eto'o Hengkang, Inter Turun dari Kejayaan
Mantan gelandang Inter Milan, Thiago Motta, mengungkapkan bahwa
hengkangnya Samuel Eto'o pada Agustus lalu menjadi penyebab turunnya
kualitas Inter pada musim ini. "Nerazzurri" sebelumnya mendominasi
Serie-A dalam beberapa waktu terakhir. Namun, setelah Eto'o ke Anzhi
Makhachkala, Inter turun dari kejayaan.
"Saya pikir kepergian
Eto'o telah sangat berpengaruh bagi tim. Dia adalah orang yang selalu
bisa membuat perbedaan. Tentu saja Inter saat ini memiliki Diego Milito
yang sangat berbahaya. Namun, Eto'o jelas berbeda," ungkapnya seperti
dilansir La Gazzetta dello Sport.
Bagi pemain berusia 29
tahun ini, keluarnya Eto'o memainkan peran yang sangat besar dalam
keputusannya untuk ikut meninggalkan Inter.
"Rasanya era saya di
Inter sudah berakhir. Saya membutuhkan tantangan baru. Saya telah
menemukannya, hanya di sini, di Paris Saint-Germain (PSG)," tuturnya.
Pemain
kelahiran Brasil yang kini membela tim nasional Italia ini resmi
berseragam PSG sejak Januari lalu. Kontraknya baru akan berakhir pada
musim panas 2015.
Diposting oleh yosua artawan di 19.38 0 komentar
Zanetti: Inter Harus Fokus di Liga Champions
Kapten Inter Milan, Javier Zanetti, meminta "Nerazzurri" untuk fokus pada pertandingan leg
pertama Liga Champions melawan Olympique de Marseille, Rabu
(22/2/2012). Mereka harus bisa melupakan performa buruk di Serie-A, di
mana Inter menelan tiga kekalahan berturut-turut.
"Kami harus
hidup dari hari ke hari karena saya yakin ini satu-satunya cara kami
dapat mencapai apapun," kata Zanetti dikutip situs resmi klub.
"Kami
telah membicarakannya di antara diri kami dengan pelatih. Kami semua
ingin mengubah situasi ini, dan menyingkirkan aspek-aspek negatif."
"Sedangkan
untuk Liga Champions, kami memiliki pertandingan penting di depan,
kemudian kami akan kembali berjuang di liga, di mana ada sejumlah tim
yang berebut di tempat ke tiga, dan kami berharap menjadi salah satu
dari mereka."
"Kami menyadari bahwa kami akan menghadapi komentar
buruk, tapi kami ingin berdiri bersama dan mengatasinya sehingga kami
dapat berkonsentrasi pada pertandingan Liga Champions."
Diposting oleh yosua artawan di 19.37 0 komentar
Guardiola dan Baggio Calon Duet Pelatih Inter Milan
Rumor mengenai calon pelatih baru Inter Milan pada musim depan terus
bergulir. Salah satu legenda sepak bola Italia, Gianluca Vialli
mengatakan, pelatih Barcelona Josep Guardiola merupakan kandidat serius
untuk mengambil alih posisi pelatih di Giuseppe Meazza pada musim depan.
Kontrak pelatih berusia 41 tahun itu dengan El Barca memang akan
habis pada akhir musim, dan dia belum melakukan masa depannya di Camp
Nou.
Langkah Guardiola ke Inter Milan telah mencuat sejak musim panas
lalu. Dan kini kembali diapungkan menyusul performa labil yang
ditunjukkan Claudio Ranieri. Vialli sendiri mendukung peluang
bergabungnya Guardiola ke Inter.
"Musim depan, Guardiola dapat berada di bangku pelatih Inter, dengan
Roberto Baggio sebagai asistennya," kata Vialli kepada Sky Sports.
Pelatih asal Spanyol, yang telah membawa El Barca meraih 13 gelar
sejak mengambil alih kepemimpinan sejak 2008 lalu itu tampak mengenakan
syal biru-hitam dalam pertandingan Liga Champions melawan Leverkusen
pada Selasa, (14/2/2012). Tetapi dia membantah bahwa hal itu menjadi
isyarat keinginannya pindah ke Inter.
Diposting oleh yosua artawan di 19.32 0 komentar
Massimo Moratti Masih Dukung Claudio Ranieri
Posisi Claudio Ranieri disebut masih aman. Tetapi dia juga dituntut untuk bisa segera mengatasi krisis kemenangan Inter dalam beberapa laga ke belakang.
Setelah sebelumnya perkasa dengan mampu
menang di delapan pertandingan beruntun, episode buruk pun kini tak bisa
dihindari oleh Inter. Tak kurang dari lima pertandingan terakhir, Inter
tak kuasa mengamankan angka penuh sekalipun. Teranyar, Nerazzurri dilibas Novara di kandang sendiri 1-0.
Hal
ini lantas memantik rumor kalau presiden Inter Massimo Moratti mulai
hilang kesabaran. Kursi panas pelatih Caludio Ranieri pun mulai kembali
digoyang. Walau demikian, nyatanya sang presiden angkat suara untuk
melantangkan kepercayaannya pada sang juru taktik.
Diposting oleh yosua artawan di 17.56 0 komentar