JAKARTA -
Entah apa yang mengilhami Gubernur Fauzi Bowo sehingga begitu
bersemangat menyambut salah satu klub elite Italia, Inter Milan. Dia
menyaksikan dan menyapa langsung semua pemain Inter di lapangan hijau
(Selasa/23/5). Kemarin, dia malah mengundang pemain dan ofisial klub
yang identik warna biru tersebut ke kantornya. Padahal, sebelumnya dia
dikenal kurang begitu ’akrab’ dengan sepakbola.
Meski sudah diagendakan sebelumnya, kedatangan tim yang menjadi rival abadi AC Milan tersebut dinilai sebagai salah satu agenda pencitraan gubernur berkumis tersebut. Namun, kepada wartawan, Foke-sapaan akrabnya-membantah ada bau kampanye terselubung atas kegiatan tersebut. Dia mengaku tujuannya mengundang klub tersebut untuk memperlihatkan kota Jakarta sebagai kota yang aman dan kondusif.
“Tujuan saya mengundang kesebelasan asal Inter Milain ini, selain untuk meyakinkan mereka, kota Jakarta adalah kota yang aman. Juga untuk memacu semangat para atlet sepak bola Indonesia untuk meningkatkan kualitasnya. Khususnya kualitas tim nasional Garuda dalam menghadapi event-event internasional,” ujar Fauzi Bowo.
Selain itu juga bertujuan membina para atlet sepak bola Indonesia sejak usia dini. Diharapkan mampu memajukan klub sepak bola Indonesia di masa mendatang. Selain mampu menguasai teknis, para atlet juga mampu menguasai psikis saat berlaga di lapangan hijau.
“Saya melihat, sekolah sepakbola di Italia telah banyak mencetak atlet-atlet remaja. Hasilnya mereka mampu bermain hingga kelas dunia. Karena itu, dengan adanya sekolah sepak bola Inter Milan di sini, bibit-bibit unggul Garuda Muda dapat dilatih menjadi pemain kelas dunia,” tutur Foke.
Pembangunan sekolah sepak bola tersebut juga dapat menjalin kemitraan antara klub sepak bola Indonesia dengan Italia. “Tapi kami belum mengetahui kapan waktu pembangunannya,” ungkap dia.
Diharapkan juga sekolah sepakbola ini dapat mencetak atlet kelas dunia dari Jakarta. ”Saya sambil berkelakar tadi mengatakan saat ini untuk satu tim saja di Indonesia susah sekali, padahal penduduk Indonesia banyak sekali. Mudah-mudahan, kalau banyak akademi sepak bola yang tumbuh di Indonesia dikelola secara professional, mungkin bukan hanya satu tim nasional, barangkali bisa ada 20 tim nasional yang bisa kita miliki,” paparnya.
Sekadar diketahui, kehadiran tim serie A Inter Milan ke Jakarta selama lima hari ini untuk menjalani dua laga persahabatan. Laga persahabatan digelar di Stadion Gelora Bung Karno tanggal 24 dan 26 Mei ini. Selama di Jakarta, mereka mengaku sangat senang berkunjung.
Esteban Cambiaso, salah satu pemain kesebelasan Inter Milan mengatakan, atas nama seluruh pemain tim mengucapkan banyak terimakasih karena Indonesia telah menerima kehadiran timnya. “Kami sangat senang karena di sini juga ternyata banyak sekali suporter dan mereka memiliki tanggung jawab yang besar. Hal ini selain membuat pemain terkenal juga sebagai bukti bahwa sepakbola dapat menjadi penghubung antar negara,” tukasnya. (rul/wok)
Meski sudah diagendakan sebelumnya, kedatangan tim yang menjadi rival abadi AC Milan tersebut dinilai sebagai salah satu agenda pencitraan gubernur berkumis tersebut. Namun, kepada wartawan, Foke-sapaan akrabnya-membantah ada bau kampanye terselubung atas kegiatan tersebut. Dia mengaku tujuannya mengundang klub tersebut untuk memperlihatkan kota Jakarta sebagai kota yang aman dan kondusif.
“Tujuan saya mengundang kesebelasan asal Inter Milain ini, selain untuk meyakinkan mereka, kota Jakarta adalah kota yang aman. Juga untuk memacu semangat para atlet sepak bola Indonesia untuk meningkatkan kualitasnya. Khususnya kualitas tim nasional Garuda dalam menghadapi event-event internasional,” ujar Fauzi Bowo.
Selain itu juga bertujuan membina para atlet sepak bola Indonesia sejak usia dini. Diharapkan mampu memajukan klub sepak bola Indonesia di masa mendatang. Selain mampu menguasai teknis, para atlet juga mampu menguasai psikis saat berlaga di lapangan hijau.
“Saya melihat, sekolah sepakbola di Italia telah banyak mencetak atlet-atlet remaja. Hasilnya mereka mampu bermain hingga kelas dunia. Karena itu, dengan adanya sekolah sepak bola Inter Milan di sini, bibit-bibit unggul Garuda Muda dapat dilatih menjadi pemain kelas dunia,” tutur Foke.
Pembangunan sekolah sepak bola tersebut juga dapat menjalin kemitraan antara klub sepak bola Indonesia dengan Italia. “Tapi kami belum mengetahui kapan waktu pembangunannya,” ungkap dia.
Diharapkan juga sekolah sepakbola ini dapat mencetak atlet kelas dunia dari Jakarta. ”Saya sambil berkelakar tadi mengatakan saat ini untuk satu tim saja di Indonesia susah sekali, padahal penduduk Indonesia banyak sekali. Mudah-mudahan, kalau banyak akademi sepak bola yang tumbuh di Indonesia dikelola secara professional, mungkin bukan hanya satu tim nasional, barangkali bisa ada 20 tim nasional yang bisa kita miliki,” paparnya.
Sekadar diketahui, kehadiran tim serie A Inter Milan ke Jakarta selama lima hari ini untuk menjalani dua laga persahabatan. Laga persahabatan digelar di Stadion Gelora Bung Karno tanggal 24 dan 26 Mei ini. Selama di Jakarta, mereka mengaku sangat senang berkunjung.
Esteban Cambiaso, salah satu pemain kesebelasan Inter Milan mengatakan, atas nama seluruh pemain tim mengucapkan banyak terimakasih karena Indonesia telah menerima kehadiran timnya. “Kami sangat senang karena di sini juga ternyata banyak sekali suporter dan mereka memiliki tanggung jawab yang besar. Hal ini selain membuat pemain terkenal juga sebagai bukti bahwa sepakbola dapat menjadi penghubung antar negara,” tukasnya. (rul/wok)
0 komentar:
Posting Komentar